Ini aku copy-paste catatan yang dibuat temanku dalam menanggapi rumor bahwa es krim Magnum dari W*lls mengandung unsur babi.
Aku jamin, temanku ini tidak bekerja untuk W*lls.
Dia hanya geli dan heran bahwa semua unsur berinisial E adalah positif mengandung babi.

Rumor ini bermula dengan catatan yang menyebutkan bahwa semua makanan yang mengandung unsur senyawa kimia yang berkode E adalah positif mengandung babi.
Termasuk juga Magnum, yang katanya mengandung senyawa kimia berkode E.


Catatan: yang diketik Italics adalah sumber asal, sedangkan sanggahan temanku diketik dengan biasa..

Ayo dinikmati catatan ini, sambil makan es krim Magnum




======================================================================================================================================





E-numbers dan Informasi yang Tidak Boleh Ditelan Begitu Saja
by Aryo Budi P on Friday, February 19, 2010 at 12:32am

==============================

Perhatian!

Dibutuhkan pengetahuan Kimia setingkat SMU atau lebih tinggi untuk memahami keseluruhan info yang hendak saya sampaikan dalam notes ini.

==============================



Menanggapi note tentang keraguan halal dan haram beberapa senyawa yang hanya ketahuan nomornya buatan Dr. Anjad Khan yang diteruskan ke saya oleh saudari Ann Fauziana, saya sekali lagi terpaksa berdecak kepada aktivisme salah sasaran para saudara-saudari sesama Muslim saya ini. Betapa tidak? Note yang tidak akurat itu telah tersebar bersama informasi tidak akurat pula. Tujuannya baik memang, agar publik waspada, tapi bila materi tersebut tidak dicek kebenarannya tentu malah lebih berbahaya bagi kalangan awam.



Saya tidak akan mengutip banyak dari note induk di sini, hanya substansi yang ilmunya saya kuasai. Silahkan dibenarkan bila ada informasi dari saya yang salah.



...Karena itu, saya mohon kepada sesama muslim dimana pun, untuk memeriksa secara seksama bahan2 produk yang akan kita konsumsi dan mencocokannya dengan daftar kode E-CODES, berikut ini karena produk dengan kode-kode di bawah ini, positif mengandung lemak babi :



E100, E110, E120, E-140, E141, E153, E210, E213, E214, E216, E234, E252,E270, E280, E325, E326, E327, E337, E422, E430, E431, E432, E433, E434, E435, E436, E440, E470, E471, E472, E473, E474, E475, E476, E477, E478, E481, E482,E483, E491, E492, E493, E494, E495, E542, E570, E572, E631, E635, E904.





Pertama-tama, kita perlu mengenal apa arti nomor di belakang huruf E besar itu. Menurut artikel wikipedia ini, E-numbers adalah kode yang ditetapkan Codex Alimentarius untuk zat-zat tambahan makanan. Kode angka itu mempunyai arti:



100 - 199: Pewarna makanan

200 - 299: Pengawet

300 - 399: Antioksidan dan pengatur keasaman

400 - 499: Pengental, penstabil, dan pengemulsi

500 - 599: Agen anti-penggumpalan dan pengatur pH

600 - 699: Penambah rasa

700 - 799: Antibiotika

900 - 999: Lain-lain (lilin, pelapis sintetik, aditif tepung, gas pengawet, pemanis, penimbul busa)

1100 - 1599: Zat aditif lainnya yang tidak bisa digolongkan pada golongan di atas



Dalam golongan-golongan tersebut dapat dilihat klasifikasi lebih lanjut berdasarkan sifat-sifat dan bahan aditif makanan yang bersangkutan.



Masih bersama saya sejauh ini? Baik. Setelah kita mengetahui bahan-bahan berkode-E ini, bisa kita mulai proses eliminasi menurut nomor-nomor kode yang dicantumkan di artikel tersebut. Kata kunci yang digunakan di sini (dan yang diributkan di note asal) adalah "lemak" dan "asam lemak". Mari kita mulai dari senyawa-senyawa E1xx.



E100: Curcumin

E110: Sunset Yellow FCF

E120: Cochineal, Asam Carminic, Carmine, Natural Red 4

E140: Klorofil

E141: Senyawa tembaga dari Klorofil

E153: Carbon Black



Mulai terlihat keanehan info tersebut? Tepat. Curcumin diekstrak dari temulawak, Sunset Yellow adalah turunan batu bara (azo), senyawa-senyawa E120 semuanya merupakan ekstraksi dari serangga Cochineal (Ordo Homoptera, Superfamili Coccoidea), Klorofil ada di sebagian besar dari bagian tumbuhan yang berwarna hijau, dan Carbon Black dibuat dengan membakar bahan nabati atau tulang. Perlu diketahui juga (Alhamdulillah, belajar ki-das dan biokim euy!) bahwa proses ekstraksi dari bahan-bahan nabati biasanya menggunakan alkohol atau pelarut organik lainnya, yang saya haqul yakin tidak ada hubungannya dengan babi dan barang haram lainnya. Well, Alkohol memang haram karena memabukkan, namun alkohol industri haram karena alasan lain: membahayakan.



Keberatan saya pada golongan ini mungkin hanya pada E153... Carbon Black yang didapatkan dari pembakaran tulang babi/anjing/binatang yang disembelih selain atas nama Allah/bangkai sudah tentu haram. Saya menyerahkan kesimpulan saya bahwa bahan yang perlu diwaspadai di sini (diluar dugaan saya) adalah E153, walaupun saya cukup yakin senyawa setara E153 yang diproduksi di Indonesia aman dari cemaran bahan haram. Selain itu... Carbon Black adalah agensia karsinogenik dan aslinya pewarna ban, masa masih mau dimakan? ;)



Masih mengikuti? You should be ;) Mari kita lanjutkan ke senyawa-senyawa golongan E2xx.



E210: Asam benzoat

E213: Kalsium Benzoat

E214: Ethylparaben (etil para-hidroksibenzoat)

E216: Propylparaben (propil para-hydroksibenzoat)

E234: Nisin

E252: Kalium Nitrat (Saltpeter)

E270: Asam Laktat

E280: Asam Propionat



Empat senyawa pertama semuanya adalah turunan benzoat, yang dibuat dengan mereaksikan oksigen dengan toluena. Nisin didapatkan dari fermentasi susu atau dekstrosa oleh bakteri Lactococcus lactis. Kalium nitrat... well, dahulu kalium nitrat diproduksi dengan mengekstraksi dari guano (kotoran burung), namun sekarang sudah seluruhnya diproduksi dengan proses Haber-Bosch yang menggunakan nitrogen dan oksigen dari udara (ditambahkan kalium, tentunya, karena proses Haber-Bosch sendiri hanya menghasilkan nitrat). Asam laktat diproduksi massal dengan fermentasi bakteri Lactobacillus, sedang asam propionat diproduksi dengan proses hidrokarboksilasi etilen gas alam dengan bantuan nikel karbonil sebagai katalis. Menurut saya semua proses ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan lemak babi... well, kecuali saudara-saudari mau mencoba mendongkel pendapat saya tentang proses pembuatan E234 dan E270 dengan 'dalil MSG' (enzim haram yang tidak bercampur dengan substrat membuat seluruh produk menjadi haram)? Saya persilahkan ;)



Perhentian berikutnya~ para senyawa E3xx.



E325: Natrium Laktat

E326: Kalium Laktat

E327: Kalsium Laktat

E337: Kalium Natrium Tartrat



Hmm, tenang sebelum badai. Natrium, kalium, dan kalsium laktat? Ketiganya adalah turunan asam laktat yang dibuat dengan menetralkan asam laktat dengan unsur yang diinginkan (natrium, kalium, atau kalsium)... voila! Garam laktat! Untuk Kalium Natrium Tartrat, zat ini dibuat dengan memanaskan kalium bitartrat dan natrium karbonat bersama-sama lalu menyaringnya selagi panas lalu dikeringkan. No sir, no pok there... kecuali, tentu, 'dalil MSG' berkata lain.





Gentlemen...

*sunglasses*

I think we have entered the storm.

[thewho]YYEEEEEEAAAAAAAAH[/thewho]




*ehem* Maafkan sisi kreatif saya. Sampai mana kita tadi? Ah, ya. Jantung tornado. Golongan E4xx. Sedikit dipisah-pisah untuk kenyamanan membaca.

Feanor's comment: temanku ini sedang meniru Horatio Caine, protagonis serial CSI: Miami Lanjuttt.....


E422: Gliserol



Oh ho, air panas mulai dituang! Gliserol dapat dimurnikan dari produk sampingan transesterifikasi biodiesel, namun lebih banyak didapatkan dari produk sampingan (sedih ya, gliserol?) reaksi penyabunan/saponifikasi lemak hewani dan nabati. Di sini saya menyerahkan kesimpulan kembali untuk kemungkinan haram gliserol.



E430: Polioksietena (8) stearat

E431: Polioksietena (40) stearat

E432: Polioksietena (20) sorbitan monolaurat (polysorbate 20)

E433: Polioksietena (20) sorbitan monooleat (polysorbate 80)

E434: Polioksietena (20) sorbitan monopalmitat (polysorbate 40)

E435: Polioksietena (20) sorbitan monostearat (polysorbate 60)

E436: Polioksietena (20) sorbitan tristearat (polysorbate 65)



Woah, cukup banyak yang perlu diperiksa di sini... tidak. Cukup mudah untuk membedakan asal dari senyawa-senyawa itu. Caranya, lihat kata paling terakhir dari nama formal mereka. Bila ada unsur stearat, maka sebagian besar asalnya adalah reaksi saponifikasi/penyabunan lemak hewan yang mungkin haram. Bila ada unsur oleat, palmitat, dan laurat, maka asalnya adalah reaksi penyabunan minyak nabati (palmitat dan laurat berasal dari minyak kelapa sawit; oleat berasal dari minyak zaitun, kacang tanah, wijen, anggur, dsb) yang dapat dipastikan halal. Kesimpulannya di sini? E432, E433, dan E434 dapat dipastikan halal, sedangkan E430, E431, E435, dan E436 ada kemungkinan haram.



E440: Pektin



Pektin, yang diekstrak dari kulit jeruk dan sisa apel untuk jus dengan cara perendaman bahan dengan asam panas lalu presipitasi dengan etanol atau isopropanol, dapat dipastikan halal. Kecuali tentu, ada orang ceroboh yang mencampurkan minyak babi ke dalamnya. Tapi dengan melakukan hal itu ia menurunkan mutu pektinnya, dan membuat pektin tersebut tidak lulus standar mutu. Oh, teori konspirasinya! ;)



E470: Garam-garam asam lemak:

470 - Al, Ca, Na, Mg, K dan/atau NH4

470a - K, Na, dan/atau Ca

470b - Mg



Sekali lagi, cukup mudah untuk membedakan asal dari senyawa-senyawa itu. Caranya, lihat kata paling terakhir dari nama formal mereka. Bila ada unsur stearat, maka sebagian besar asalnya adalah reaksi saponifikasi/penyabunan lemak hewan yang mungkin haram. Bila ada unsur oleat, palmitat, dan laurat, maka asalnya adalah reaksi penyabunan minyak nabati (palmitat dan laurat berasal dari minyak kelapa sawit; oleat berasal dari minyak zaitun, kacang tanah, wijen, anggur, dsb) yang dapat dipastikan halal.



E471: Asam lemak dengan bentuk monogliserida dan digliserida

E472: Ester asam lemak

472a - Ester asetat dari asam lemak dengan bentuk monogliserida dan digliserida

472b - Ester laktat dari asam lemak dengan bentuk monogliserida dan digliserida

472c - Ester sitrat dari asam lemak dengan bentuk monogliserida dan digliserida

472d - Ester tartrat dari asam lemak dengan bentuk monogliserida dan digliserida

472e - Ester tartrat monoasetil dan diasetil dari asam lemak dengan bentuk monogliserida dan digliserida

472f - Campuran ester asetat dan ester tartrat dari asam lemak dengan bentuk monogliserida dan digliserida

472g - Monogliserida tersuksinilasi



Oh yeah! Di sini inti permasalahan note mbak Ann bermula. Jawaban untuk persoalan ini pun ternyata cukup sederhana, karena asal asam lemaknya masih bisa diketahui. Caranya masih seperti tadi, lihat kata paling terakhir dari nama formal mereka. Bila ada unsur stearat, maka sebagian besar asalnya adalah reaksi saponifikasi/penyabunan lemak hewan yang mungkin haram. Bila ada unsur oleat, palmitat, dan laurat, maka asalnya adalah reaksi penyabunan minyak nabati (palmitat dan laurat berasal dari minyak kelapa sawit; oleat berasal dari minyak zaitun, kacang tanah, wijen, anggur, dsb) yang dapat dipastikan halal. Untuk gliserida bisa mengikuti dugaan pada gliserol.



E473: Ester sukrosa asam lemak

E474: Sukrogliserida

E475: Ester poligliserol asam lemak

E476: Poligliserol polirisinoleat

E477: Ester propana-1, 2-diol dari asam lemak, dan ester propilen glikol dari asam lemak

E478: Ester asam lemak terlaktilasi dari gliserol dan propana-1



Gempuran asam-asam lemak belum berakhir, saudara-saudari! Cara mengenalinya masih sama kok (saya tidak mau mengulangi deja vu lebih banyak dari ini XD). Stearat dan gliserida/gliserol, ada kemungkinan haram. Oleat, laurat, atau palmitat, hampir pasti halal.



E481: Natrium stearoyl laktilat

E482: Kalsium stearoyl laktilat

E483: Stearil tartrat



Hmm. Tiga bersaudara turunan stearat ini ada kemungkinan haram, menurut pengenalan sederhana yang dari tadi saya pakai. Sedikit warna yang menguatkan premis dari note saudari Ann, no?



E491: Sorbitan monostearate

E492: Sorbitan tristearate

E493: Sorbitan monolaurate

E494: Sorbitan monooleate

E495: Sorbitan monopalmitate



Akhirnya, kita sampai di penghujung golongan E4xx, yaitu golongan sorbitan atau Span. Dari sini terlihat lagi, kunci pengenalan sederhana berdasarkan makna nama yang tadi dipakai masih berlaku. Dua turunan stearat ada kemungkinan haram, sementara sisanya yang laurat, oleat, dan palmitat? Rapi jali halalnya.



Dengan badai asam lemak yang baru lewat, apa perjalanan kita selesai sampai di sini? Belum. Mari kita bungkus dengan enam senyawa penutup.



E542: Fosfat tulang

E570: Asam stearat

E572: Magnesium stearat, kalsium stearat

E631: Dinatrium Inosinat

E635: Dinatrium ribonukleotida ujung-5'

E904: Shellac



Fosfat tulang, tentu diekstrak dari tulang-belulang, dan ada kemungkinan haram. Idem ditto dengan dua turunan stearat di bawahnya, berdasarkan reputasi stearat yang ada kemungkinan haram. Yang menarik adalah dua senyawa dinatrium di bawahnya... keduanya dipakai sebagai pelengkap MSG dalam menghadirkan rasa gurih/umami pada makanan. Dinatrium inosinat diketahui terdapat secara alami pada daging babi, namun... yang dipakai dalam industri makanan sebagai aditif (yang mahal! LOL) diproduksi dengan menggunakan bakteri yang telah direkayasa gennya. Menurut saya cukup untuk mengatakannya halal. Dinatrium ribonukleotida ujung-5' sendiri adalah campuran dari dinatrium inosinat dan dinatrium guanilat, yang diproduksi dari ikan. Hmm, menurut saya halal. Terakhir Shellac, bahan pengilat yang lazim untuk permen dan coklat... bahan ini, sama seperti Cochineal, adalah ekstrak serangga yang, sejauh pengetahuan saya, halal.



Kesimpulannya? Banyak dari senyawa-senyawa ini yang ada kemungkinan haramnya, namun banyak pula yang sebenarnya hanya 'korban tidak berdosa'. Shellac, Cochineal, Curcumin, senyawa-senyawa benzoat, senyawa-senyawa laktat... banyak yang hanya 'kena catut' di note saudari Ann sebelumnya. Mudah-mudahan dengan 'pelurusan' ini, masalahnya menjadi lebih jelas.



Namun setelah sejauh ini, pertanyaan lain mengemuka: Apakah semua cara identifikasi ini praktis untuk kehidupan sehari-hari? Jawabannya TIDAK. Mengapa? Karena dalam E-Numbers ini semuanya sulit dipastikan. Asam stearat memang komponen yang paling banyak dijumpai dalam lemak hewan, pembuatannya pun dari lemak hewan yang boleh dicurigai ada babinya, namun juga terdapat dalam lemak tumbuhan. Asam oleat dan palmitat, misalnya, juga terdapat dalam lemak hewan. Siapa yang tahu produk E472 itu datang dari lemak hewan atau tumbuhan? Apa semuanya mau dipayungi dengan payung su'udzan hanya karena mereka orang Eropa, 'penipu-penipu' yang tidak seiman dengan umat Islam? Semua condong pada yang subhat.



Selain itu, dalam tulisan doktor-yang-sekarang-saya-ragukan-gelar-doktornya-itu yang disitir saudari Ann itu juga menyebutkan bahwa penjualan produk-produk turunan lemak hewan dari Eropa pada negara-negara Islam mencapai 75% pendapatan mereka. Apakah betul pangsa produk turunan lemak hewan Eropa pada negara-negara dengan mayoritas penduduk Islam mencapai 75% pendapatan mereka semua? Ke mana pendapatan dari penjualan ke Meksiko, Brazil, dan negara-negara Amerika Latin lainnya, apakah sebegitu kecilnya? Bagaimana dengan India, Cina, dan Jepang, ekonomi-ekonomi kuat Asia yang mungkin ikut pula mengimpor? Akal sehat saya kok tidak mendukung kemungkinan itu... bagaimanapun negara-negara kaya seperti Oman, UAE, dan Brunei yang kuat mengimpor sabun eksklusif dari Eropa secara berkala tentunya jumlahnya tidak sebanyak negeri yang memproduksi sabun sendiri dengan bahan-bahan dalam negeri yang lebih murah (atau bahkan yang mandi tidak pakai sabun atau tidak mandi sekalian). Sintesis bahan-bahan oleat, palmitat, dan laurat pada prinsipnya cukup mudah; kita hanya perlu memisahkan gugus (umumnya tri-) gliserida dan asam lemaknya saja. Sesederhana itu. Mengherankan bila Indonesia atau Malaysia sebagai dua produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia tidak punya pabrik pengolahan ketiga asam lemak itu. Or is it? The mystery...



Jadi, bagaimana baiknya? Hindarilah yang ada kemungkinan haramnya, namun jangan paranoid. Baik untuk berhati-hati terhadap kopi BintangDuit (baca: Starbucks) yang, disamping mahal, juga katanya mengandung E472 yang ada kemungkinan haramnya, namun apakah bijak untuk menghindar sama sekali dari permen coklat yang terbuat dari mentega coklat asli dan 'hanya' mengandung E904 dan E120? Tentu tidak bukan? Yah, kecuali anda senang ber-su'udzan/buruk sangka ria pada nomor-nomor E ini ;)